Rabu, 07 Desember 2016


MAKALAH


Sistem Informasi untuk Guru (Pendidikan & Sekolah)


Disusun Oleh :

1.     Santoro Krida Tomo    (16115382)

2.     Yogi Permana               (17115254)

Kelas          : 2-KA 28








UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2016 – 2017




KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sim untuk pendidikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah dengan judul SI untuk pendidikan” ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.













Bekasi, 12 Desember 2016


Penulis,





BAB 1
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah

Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebagai pendidik, guru harus memiliki kompetensi – kompetensi tertentu agar mampu mendidik anak didiknya dengan baik. Menurut UU No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1, kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru sebagai seorang pendidik untuk terus-menerus mengembangkan dirinya agar wawasannya menjadi luas sehingga dapat mengikuti perubahan dan perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Guru perlu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan dan pengajaran, terutama hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas-tugas pokoknya di sekolah.

Sebagai sosok yang memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan bangsa tentunya banyak kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu, penghargaan dan kesejahteraan bagi guru dengan harapan mereka akan lebih mampu bekerja sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik. Salah
satunya adalah melalui kegiatan menulis karya tulis ilmiah. Guru dapat menunjukkkan bahwa dirinya adalah seorang guru yang profesional dengan menulis karya tulis ilmiah, karena salah satu indikator guru professional adalah dapat menulis karya tulis ilmiah.

Tugas guru adalah menyampaikan ilmu. Ilmu yang disampaikan oleh guru akan lebih bermanfaat apabila penyampaiannya juga dilakukan melaui karya tulis ilmiah karena tidak hanya dapat dinikmati oleh anak didiknya, namun juga oleh masyarakat luas. Guru juga dapat mengangkat persoalan yang muncul dalam praktik pendidikan serta mencari solusi untuk memecahkannya melalui karya tulis ilmiah. Permasalahan dan solusi yang dituangkan guru dalam karya tulis ilmiah tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan oleh guru karena guru sendiri yang mengalami persoalan tersebut. Hal tersebut sangat berbeda bila dibandingkan dengan pihak luar yang mengangkat permasalahan yang ada dalam lingkungan pendidikan berdasarkan pemahaman secara parsial saja, sehingga terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Menulis karya tulis ilmiah merupakan sarana melatih berpikir logis, sistematis, argumentatif, penggunaan bahasa dan lain sebagainya.




B.     Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud sistem informasi manajemen?
2.       Apa tujuan Sistem Informasi dalam dunia Guru?
3.       Apa syarat dan ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen sekolah?
4.       Apa manfaat sistem informasi manajemen dalam pendidikan?
5.       Bagaimana Perkembangan SIM dalam dunia pendidikan?
6.       Unsur apa saja yang terdapat pada pendidikan jarak jauh berbasis web?
7.       Seberapa pentingnya SIM untuk pendidikan?


C.    Tujuan

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui penggunaan sistem informasi manajemen untuk pendidikan, memahami konsep manajemen, memperdalam ilmu mengenai prinsip dan teori serta memahami kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem informasi manajemen untuk pendidikan.










BAB II
PEMBAHASAN


1.         Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat bermanfaat bagi penggunanya. Sehingga Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi guna kepentingan manajemen.

2.         Tujuan Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan

Ada beberapa tujuan dibentuknya suatu sistem informasi manajemen sekolah, antara lain:
·         Bagi pihak sekolah Mempermudah proses pengelolaan data akademik dan non akademik.
·         Menyediakan suatu laporan perkembangan siswa dalam proses pengajaran.
·          Menyediakan suatu laporan perkembangan pengajar dalam kegiatan pembelajaran.
·         Menjadi panduan untuk membuat peraturan sekolah.
·         Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan orang tua siswa tanpa batasan waktu dan tempat.
·         Menjadi media promosi yang memperkenalkan sekolah.
·         Sebagai sarana perluasan informasi / pengetahuan.
·         Bagi pihak orang tua siswa.
·         Mempermudah orang tua dalam memonitor perkembangan anak (siswa) di sekolah.

3.         Syarat dan Ruang Lingkup Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Sekolah

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat kesuksesan sistem informasi manajemen suatu sekolah, antara lain :
·         Ketersediaan / availability

Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus tersedia bagi pihak-pihak dalam sekolah. Hal ini merupakan suatu hal mendasar dalam merancang suatu sistem informasi.
· Mudah untuk dipahami / comprehensibility

Informasi yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat keputusan sistem. Informasi yang termasuk di dalamnya adalah informasi mengenai jadwal rutin tugas-tugas dari sistem informasi dan keputusan yang tepat.
·     
Kesesuaian / relevant
Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan suatu organisasi. Informasi ini bisa berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun tujuan dari organisasi yang berkaitan.

Kelengkapan/ completeness
Informasi yang lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku dalam organisasi yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi yang fungsional bagi penggunanya.

Ketepatan waktu / timing
Penyediaan informasi yang tepat merupakan hal yang penting untuk merancang suatu sistem informasi. Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat dianalisis untuk membuat sistem akhir.



4.         Manfaat sistem informasi manajemen dalam pendidikan
            Manfaat Sistem Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan mencakup banyak sector yang diantaranya
a.)    Hal koneksi dan setting
Koneksi dan setting ini merupakan koneksi database sekolah, setting tahun ajaran, dan setting kurikulum. Pihak sekolah bisa men-setting tahun ajaran dan kurikulumnya dengan lebih mudah melalui database yang tersistematis. Sehingga bisa memudahkan stakeholderssekolah yang ingin mengaksesnya.
b.)    Pengelolaan kesiswaan
Pengolalaan kesiswaan adalah pengolahan data-data yang terkait dengan siswa, misalnya track record seorang siswa dalam melanggar kedisiplinan, data-data siswa berprestasi, data siswa yang mendapatkan beasiswa, pemindahan (mutasi) siswa, hingga data-data alumni sekolah.


c.)    Pengelolaan akademik
Diantara manfaat dalam pengolaan akademik adalah penyediaan Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
d.)   Pengelolaan data guru dan karyawan
Data-data yang masuk kategori ini adalah Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga guru dan karyawan, riwayat pendidikan guru, pendidikan tambahan yang dibutuhkan oleh siswa maupun karyawan sekolah (kursus, training, seminar, workshop dsb).
e.)    Pengelolaan keuangan sekolah
Pengolaan keuangan merupakan hal yang sangat urgen dalam suatu instansi. Persoalan dan penggunaan sumber dana juga merupakan hal yang sangat sensitive karena terkait dengan transparansi dan akuntabilitas sebuah instansi. Pengelolaan keuangan diantaranya manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
f.)     Pengelolan dan penertiban administrasi perpustakaan
Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi) sangat penting demi terjaganya data semua buku dan karya-karya yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah sehingga bisa dimonitor dengan lebih mudah. Hal lain yang bisa dilihat dengan adanya SIM berkenaan dengan status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
g.)    Bank Soal
Diantara yang paling mendukung prestasi dan kualitas siswa adalah kualitas soal yang baik. Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan akan sangat membantu dalam pengadaan bank soal. Sehingga siswa tidak perlu lagi untuk membeli dan mencari bank soal lainnya. Ketersediaan bank soal ini juga bisa menjaga dan meningkatkan soal yang dikerjakan siswa dan akan membantu siswa dalam mendongkrak prestasinya.



5.      Manfaat SIM untuk Sekolah

      Seiring berkembangnya teknologi pun mendukung sistem informasi manajemen menjadi semakin meningkat. Seperti halnya pada saat penerimaan murid baru. Kini pun sudah banyak sekolah menggunakan pendaftaran sistem online. Dimana sistem ini memudahkan calon siswa untuk mendaftar ke sekolah tesebut. Calon siswa hanya harus memasukkan syarat-syarat berkas yang harus dipenuhi. Dan dari pihak sekolah dapat dengan mudah menyeleksi data dari calon siswa yang terpenuhi, misalnya seleksi dari nilai NEM calon siswa. Dan juga pembagian kuota antara sekolah dari kabupaten maupun kota. Demikian para calon siswa pun dapat memantau apakah NEM dalam posisi aman atau tidak.

     Sebagaimana proses pada saat penerimaan siswa baru adalah seperti berikut:

1.      Data dari calon siswa yang terinput, dimulai dari biodata para siswa hingga nilai akademik siswa. 
2.      Kemudian diseleksi dengan program yang menyeleksi data para calon siswa. Penyeleksian dilihat dari nilai akademik para calon siswa, kemudian di akumulukasikan apakah nilai akan bertahan dalam urutan diterima atau tidak . 
3.      Terdapat kebijakan-kebijakan yang harus terpenuhi. Pada saat penerimaan murid baru terdapat dinas pendidikan, kepala sekolah, serta tim untuk melakukannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi para calon siswa agar dapat masuk sekolah tersebut. Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep singkronisasi online. Seperti misalnya, apabila sekolah sebelumnya terdafatar dalam kabupaten dan sekolah yang dituju terdaftar dalam kota, maka sang calon murid hanya akan mendapatkan 20% peluang untuk masuk ke sekolah tersebut serta harus mengurus kepindahan rayon. 


6.         Perkembangan SIM dalam dunia pendidikan
Di era globalisasi ini telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC) yang bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan kompetitif.









7.         Unsur pendidikan jarak jauh berbasis web
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
a.)    Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
b.)    Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
c.)    Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
d.)   Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning
e.)    Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
f.)     Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.

8.         Pentingnya SIM untuk pendidikan
Mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material. Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.Dalamera global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah. Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat menolong mahasiswa yang berpotensi tersebut.










BAB III
PENUTUP

9.         KESIMPULAN

Penggunaan sistem informasi manajemen menunjukkan citra positif lembaga sekolah tidak hanya dalam ruang lingkup nasional melainkan juga internasional dikarenakan penggunaan teknologi terbaru identik dengan penyesuaian dengan standar yang digunakan di berbagai negara.




















REFERENSI




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages