MAKALAH
Sistem Informasi untuk
Guru (Pendidikan & Sekolah)
Disusun Oleh :
1.
Santoro
Krida Tomo (16115382)
2.
Yogi
Permana (17115254)
Kelas : 2-KA 28
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2016 – 2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sim untuk pendidikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
Sistem Informasi Manajemen.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah dengan judul SI
untuk pendidikan” ini masih jauh dari
sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang
bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Bekasi, 12 Desember 2016
Penulis,
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebagai
pendidik, guru harus memiliki kompetensi – kompetensi tertentu agar mampu
mendidik anak didiknya dengan baik. Menurut UU No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat
1, kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
guru sebagai seorang pendidik untuk terus-menerus mengembangkan dirinya agar wawasannya
menjadi luas sehingga dapat mengikuti perubahan dan perkembangan profesinya
yang didasari oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Guru
perlu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan dan
pengajaran, terutama hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas-tugas pokoknya
di sekolah.
Sebagai sosok yang memegang peranan penting dalam
upaya mencerdaskan bangsa tentunya banyak kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu, penghargaan dan kesejahteraan bagi guru dengan harapan mereka akan lebih
mampu bekerja sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai tenaga pendidik. Salah
satunya
adalah melalui kegiatan menulis karya tulis ilmiah. Guru dapat menunjukkkan
bahwa dirinya adalah seorang guru yang profesional dengan menulis karya tulis
ilmiah, karena salah satu indikator guru professional adalah dapat menulis
karya tulis ilmiah.
Tugas guru adalah menyampaikan ilmu. Ilmu yang
disampaikan oleh guru akan lebih bermanfaat apabila penyampaiannya juga
dilakukan melaui karya tulis ilmiah karena tidak hanya dapat dinikmati oleh
anak didiknya, namun juga oleh masyarakat luas. Guru juga dapat mengangkat
persoalan yang muncul dalam praktik pendidikan serta mencari solusi untuk memecahkannya
melalui karya tulis ilmiah. Permasalahan dan solusi yang dituangkan guru dalam karya
tulis ilmiah tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan oleh guru karena guru
sendiri yang mengalami persoalan tersebut. Hal tersebut sangat berbeda bila
dibandingkan dengan pihak luar yang mengangkat permasalahan yang ada dalam
lingkungan pendidikan berdasarkan pemahaman secara parsial saja, sehingga
terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Menulis karya tulis
ilmiah merupakan sarana melatih berpikir logis, sistematis, argumentatif, penggunaan
bahasa dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud sistem informasi manajemen?
2.
Apa
tujuan Sistem Informasi dalam dunia Guru?
3.
Apa
syarat dan ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen sekolah?
4.
Apa manfaat sistem informasi manajemen dalam pendidikan?
5.
Bagaimana
Perkembangan SIM dalam dunia pendidikan?
6.
Unsur apa saja yang terdapat pada pendidikan jarak jauh
berbasis web?
7.
Seberapa pentingnya SIM untuk pendidikan?
C.
Tujuan
Tujuan dari pembahasan
ini adalah untuk mengetahui penggunaan sistem informasi manajemen untuk
pendidikan, memahami konsep manajemen, memperdalam ilmu mengenai prinsip dan
teori serta memahami kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem informasi
manajemen untuk pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Sistem Informasi Manajemen
Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang
saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi
adalah data yang telah diolah sehingga dapat bermanfaat bagi penggunanya. Sehingga
Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan
untuk memperoleh informasi guna kepentingan manajemen.
2.
Tujuan
Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan
Ada beberapa tujuan dibentuknya suatu
sistem informasi manajemen sekolah, antara lain:
·
Bagi pihak sekolah Mempermudah proses
pengelolaan data akademik dan non akademik.
·
Menyediakan suatu laporan perkembangan siswa dalam proses pengajaran.
·
Menyediakan suatu laporan perkembangan
pengajar dalam kegiatan pembelajaran.
·
Menjadi panduan untuk membuat peraturan sekolah.
·
Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan orang tua siswa
tanpa batasan waktu dan tempat.
·
Menjadi media promosi yang memperkenalkan sekolah.
·
Sebagai sarana perluasan informasi / pengetahuan.
·
Bagi pihak orang tua siswa.
·
Mempermudah orang tua dalam memonitor perkembangan anak (siswa) di sekolah.
3.
Syarat dan Ruang Lingkup Perencanaan Sistem Informasi
Manajemen Sekolah
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi
syarat kesuksesan sistem informasi manajemen suatu sekolah, antara lain :
·
Ketersediaan / availability
Informasi yang dipersiapkan untuk
membuat sistem informasi harus tersedia bagi pihak-pihak dalam sekolah. Hal ini
merupakan suatu hal mendasar dalam merancang suatu sistem informasi.
· Mudah untuk dipahami / comprehensibility
Informasi yang tersedia di dalam sistem
harus dimengerti oleh pihak pembuat keputusan sistem. Informasi yang termasuk
di dalamnya adalah informasi mengenai jadwal rutin tugas-tugas dari sistem informasi
dan keputusan yang tepat.
·
Kesesuaian / relevant
Informasi yang ada di sistem harus
berupa informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan suatu organisasi.
Informasi ini bisa berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun
tujuan dari organisasi yang berkaitan.
Kelengkapan/ completeness
Informasi yang lengkap
tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan
berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku
dalam organisasi yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini
berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi yang fungsional bagi
penggunanya.
Ketepatan waktu / timing
Penyediaan informasi yang tepat
merupakan hal yang penting untuk merancang suatu sistem informasi. Informasi
harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat dianalisis untuk membuat
sistem akhir.
4.
Manfaat sistem
informasi manajemen dalam pendidikan
Manfaat Sistem Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan mencakup banyak
sector yang diantaranya
a.) Hal koneksi dan setting
Koneksi dan setting ini merupakan koneksi database sekolah,
setting tahun ajaran, dan setting kurikulum. Pihak sekolah bisa men-setting
tahun ajaran dan kurikulumnya dengan lebih mudah melalui database yang
tersistematis. Sehingga bisa memudahkan stakeholderssekolah yang ingin
mengaksesnya.
b.) Pengelolaan kesiswaan
Pengolalaan kesiswaan adalah pengolahan data-data yang terkait
dengan siswa, misalnya track record seorang siswa dalam melanggar kedisiplinan,
data-data siswa berprestasi, data siswa yang mendapatkan beasiswa, pemindahan
(mutasi) siswa, hingga data-data alumni sekolah.
c.) Pengelolaan akademik
Diantara manfaat dalam pengolaan akademik adalah penyediaan
Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK,
data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana
pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
d.) Pengelolaan data guru dan
karyawan
Data-data yang masuk kategori ini adalah Manajemen biodata guru
dan karyawan, data keluarga guru dan karyawan, riwayat pendidikan guru,
pendidikan tambahan yang dibutuhkan oleh siswa maupun karyawan sekolah (kursus,
training, seminar, workshop dsb).
e.) Pengelolaan keuangan
sekolah
Pengolaan keuangan merupakan hal yang sangat urgen dalam suatu
instansi. Persoalan dan penggunaan sumber dana juga merupakan hal yang sangat
sensitive karena terkait dengan transparansi dan akuntabilitas sebuah instansi.
Pengelolaan keuangan diantaranya manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan,
seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
f.) Pengelolan dan
penertiban administrasi perpustakaan
Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi) sangat
penting demi terjaganya data semua buku dan karya-karya yang dimiliki oleh
perpustakaan sekolah sehingga bisa dimonitor dengan lebih mudah. Hal lain yang
bisa dilihat dengan adanya SIM berkenaan dengan status keanggotaan dan
peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri
dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap
peminjaman, dan rekap pengembalian.
g.) Bank Soal
Diantara yang paling mendukung prestasi dan kualitas siswa
adalah kualitas soal yang baik. Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan akan
sangat membantu dalam pengadaan bank soal. Sehingga siswa tidak perlu lagi
untuk membeli dan mencari bank soal lainnya. Ketersediaan bank soal ini juga
bisa menjaga dan meningkatkan soal yang dikerjakan siswa dan akan membantu siswa
dalam mendongkrak prestasinya.
5.
Manfaat SIM untuk Sekolah
Seiring berkembangnya teknologi pun mendukung
sistem informasi manajemen menjadi semakin meningkat. Seperti halnya pada saat
penerimaan murid baru. Kini pun sudah banyak sekolah menggunakan pendaftaran
sistem online. Dimana sistem ini memudahkan calon siswa untuk mendaftar ke
sekolah tesebut. Calon siswa hanya harus memasukkan syarat-syarat berkas yang
harus dipenuhi. Dan dari pihak sekolah dapat dengan mudah menyeleksi data dari calon
siswa yang terpenuhi, misalnya seleksi dari nilai NEM calon siswa. Dan juga
pembagian kuota antara sekolah dari kabupaten maupun kota. Demikian para calon
siswa pun dapat memantau apakah NEM dalam posisi aman atau tidak.
Sebagaimana proses pada saat penerimaan siswa baru adalah seperti berikut:
1.
Data dari calon siswa yang terinput, dimulai dari biodata para siswa hingga
nilai akademik siswa.
2.
Kemudian diseleksi dengan program yang menyeleksi data para calon siswa.
Penyeleksian dilihat dari nilai akademik para calon siswa, kemudian di
akumulukasikan apakah nilai akan bertahan dalam urutan diterima atau tidak
.
3.
Terdapat kebijakan-kebijakan yang harus terpenuhi. Pada saat penerimaan murid
baru terdapat dinas pendidikan, kepala sekolah, serta tim untuk melakukannya
untuk mengatur ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi para calon siswa agar
dapat masuk sekolah tersebut. Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan
Nasional), sehingga pembuatan laporan dari masing-masing sekolah maupun dari
Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat
laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena format laporan
dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep singkronisasi online.
Seperti misalnya, apabila sekolah sebelumnya terdafatar dalam kabupaten dan
sekolah yang dituju terdaftar dalam kota, maka sang calon murid hanya akan
mendapatkan 20% peluang untuk masuk ke sekolah tersebut serta harus mengurus
kepindahan rayon.
6.
Perkembangan SIM dalam dunia pendidikan
Di era globalisasi ini
telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan
tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek
“Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun
70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara
ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa
pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat
diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia,
maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Mason R. (1994)
berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan
informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung
sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si
miskin.
Tony Bates (1995)
menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang
sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan
bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga
(Just on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan
inter-disipliner.
Romiszowski &
Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication
(CMC) yang bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para
cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh
globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua
arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat
itu juga dan kompetitif.
7.
Unsur pendidikan jarak jauh berbasis web
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web
antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
a.) Pusat kegiatan siswa; sebagai
suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini
sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan,
membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
b.) Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat
berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan
dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan
tentang materi yang diberikannya.
c.) Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa
dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan
sebagainya.
d.) Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering
mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang
telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga
harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning
e.) Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat
berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada
kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat
sebagai penunjang dan berbentuk database.
f.) Materi online diluar
materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari
web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat
untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya
melalui web.
8.
Pentingnya SIM untuk pendidikan
Mewujudkan ide dan
keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web
based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang
memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer
yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat
mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung
misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu
yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu
masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi
kenyamanan khususnya pada non text based material. Di luar negeri, khususnya di
negara maju, pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang
cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan,
eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang
lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan
materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di
Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang
dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan
bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih
baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World
bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning
Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN
ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih
banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.Dalamera
global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di
dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih
dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya
tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah.
Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat menolong mahasiswa yang
berpotensi tersebut.
BAB III
PENUTUP
9.
KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi manajemen menunjukkan citra positif lembaga
sekolah tidak hanya dalam ruang lingkup nasional melainkan juga internasional
dikarenakan penggunaan teknologi terbaru identik dengan penyesuaian dengan
standar yang digunakan di berbagai negara.
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar